Kamis, 01 Juli 2010

Bumi dan Manusia Jawa


“Bagi perjuangan berkeadilan adalah penting untuk mengetahui sampai di mana gerak sejarah masyarakat telah berjalan.kita selalu hidup dalam tiga dimensi,masa lalu,hari ini dan masa yg akan depan.semua saling berdialektika,membentuk renda-renda sejarah dan tatanan masyarakat yang lebih manusiawi.seperti halnya penindasan yang menemukan jalannya,pembebesan manusia dari penindasan akan sampai pada kemenangannya.siapa yang tidak optimis akan masa depan manusia yang lebih manusiawi,akan malu tersipu-sipu,kelak.tulisan di bawah ini,aku tulis untuk mencoba menjawab gerak masyarkat  Indonesia.dan tentuya,bersama bergerakmemimpin gerak sejarah masyarakat tanpa kelas.”


Corak produksi dalam setiap peradaban dalam setiap sejarah manusia tidak bisa di lepaskan dari dialektika dan alam itu sendiri. Renda-renda dialektika tersebut yang akhirnya membentuk sejarah umat manusia.memunculkan kelas penghisap dan kelas yang di hisap, dan akhirnya menuju manusia tanpa kelas.tanpa penindasan,terciptanya sebuah tatanan surge di bumi manusia.sehingga segala sesuatu yang ada sampai detik ini tidak bisa tercerabut dari konteks historisnya..karna sejarah adalah hokum yang akan mengikuti kehidupan manusia,di manapun dia berada.
Guna memenuhi prinsip dasar dari cara berpikir matrialisme historis dan matrialisme dialektika aku coba menuliskan tentang perkembangan masyarkata Indonesia,dengan mengetahui perkembanan peradaban di Negara kita,di harapkan bisa memahami karakter,perkembangan corak produksi,system politik,social budaya yang menyelimuti.
Kalau kemudian catatanku ini berbau jawa sentries,itu karna beberapa sebab diantaranya,pertama literature yang bisa di kumpulkan banyak bicara tentang pulau jawa.kedua,dari jawa inilah manusia purba-jaman prasejarah dan prasasti pertama kali jaman di ketemukan.ketiga,ini berarti di jawa pertama kali corak produksi masyarkat berkembang.
Aku akan terlebih dahulu menuliskan tentang proses dialektika alam,terbentuknya bumi,berkembangnya tumbuhan dan hewan,iklim,suhu,dan proses-proses alam lain.manusia sendiri jelas muncul akibat proses dialektika tersebut.sehingga akan di bahas kemudian.
Pertama sekilas aku coba menuliskan terbentuknya bumi yang menjadi pijakan manusia.menurutku ini penting agar bisa memahami karakter dari alam-suhu,curah hujan,karakter tanah,karna ini akan mempengaruhi kehidupan manusia,terutama pada awal-awal manusia yang masih tergantung kepada kemampuan alam karna kemampuan teknologi yang di miliki manusia masih sangat lemah.tidak bisa tidak,alam pada masa-masa ini memiliki peran dominan dalam kehidupan manusia-perkembangan corak produksinya,system politik,agama, dan gejala-gejala social lain.
Awalnya,bumi manusia berproses dalam hukumnya,setelah alam semesta mengalami ledakan besar,bumi mulai membentuk sejarahnya,.kira-kira 250 juta tahun yang lalu,kerak bumi masih berupa daratan, yang di sebut pangea,masih muda usianya.diatasnya,tumbuh beberapa hamparan hutan berdaun jarum,seperti rambut diatas kepala dan bumi masih dalam suhu yang tinggi/baru terbentuk sehingga pohon yang tumbuh daunya ukurannya kecil-kecil/seperti daun,membentang dari utara keselatan,dari timur ke barat sementara hiu dan amfibi melimpah di laut,sedangkan reptile petama mengalami evolusi.selanjutnya,dialektika alam terus terjadi mencari kesempurnaannya.pangea ini terbelah dua,belahan pertama di sebut laurasia yang terbentang dari dari Amerika utara,eropa,sebagian  asia tengah dan asia timur.sedangkan belahan yang kedua di sebut,Gowndwana yang membentang dari Amerika selatan,Afrika,India,Australia dan sebagian lain Asia lainnya,dari bagian inilah kepulauan Indonesia terbnetuk.
Pulau jawa sendiri terbentuk 5-26 juta tahun yang lalu,pada kala Miosen,jawa masih berbentuk kepulauan vulkanik yang kemudian bergabung menjadi satu,sungguh dasyat,pulau ini terbentuk berbarengan revolusi tingkat tinggi mamalia,letusan gunung berapi sering memusnahkan tumbuhan dan hewan di pelosok pulau.jawa sendiri masuk dalam kepulauan Indo-Malaysia,baik iklim dan karakter tanahnya bervariasi,tapi sebagian besar subur.jawa memiliki iklim relative hangat dan basah,hujan yang sedikit turun mengurangi laju penghanyutan tanah,sehingga selalu terjaga kesuburannya.
Factor lain yang penting untuk di bahas ialah tanah,karna tanah adalah tempat di manana manusia menyandarkan hidup.tanah di jawa berbeda dengan tanah yang berdekatan dengan daerah katulistiwa yang selalu basah dan berhumus dangkal.memang,tanah di dekat katulistiwa seperti Sulawesi,Sumatra dan Kalimantan kandungan besi dan alumuniumnya banyak,tapi miskin akan unsure hara dan zat organik,sehingga kurang subur.sedangkan tanah dijawa,karna banyak gunung berapi menjadi subur,larva dan abu gunung berapi sangat membantu dalam menyuburkan tanah.keadaaan seperti ini,dengan tanah yang lebih subur di banding kawasan yang lain,telah mempengaruhi perkembangan populasi manusianya,sehingga sampai saat ini penduduk di jawa paling padat di banding dengan pulau-pulau lainnya.
Ada 4 struktur tanah di pulau jawa
Pertama,dataran Alluvial.dataran ini membentang dari daerah yang saat ini di beri nama Serang-Jakrta-Cerebon-Brebes-Pekalongan-Semarang-Rembang-Solo-aliran Brantas-atau yang saat ini di beri nama Jlur Pantura.dataran ini terbentuk dari sedimen yang di sebabkan oleh beberapa sungai yang bermata air dari dalam gunung berapi.dtaran pantainya landai sehingga denga mudah kapal-kapal berlabuh.maka tidak mengherankan kalau daerah ini kemudian menjadi daerah-daerah pelabuhan dari masa awal sejarah sampai saat ini.
Kedua,dataran kaki bukit utara,dataran ini membujur dari ujung kulon-banten-Cipamingkis-Teluk losari-Pemali-Teluk cacan-Layangan-teluk kalibodri-kaki bukit  kendeng- dataran dan kaki bukit krast blora-drajat-teras dan bukit krast Madura.di bagian timur banyak di temukan batu kapur padat dan batu lempung,sementara di di sebelah barat terdapat timbunan batu gunugn berapi yang masih muda.
Ketiga,pegunungan berapi tengah,yang membentang dari gunung berapi karang-gunung berapi cangkrang-gunugn berapi Hlimun,gunung berapi bandung utara-gunung berapi selatan-gunung berapi pembarisan-gunung berapi slamet-rajajembangan-dieng-merapi-lawu-Liman-Arjuno-Tengger-Iyang-Ijen Bali-Muria.daerah ini merupakan deretan gunung berapi lebih dari 100 buah,dan 20 diantaranya masih aktif.letusan yang beruntun menyebabkan terjadinya timbunan lava dan bahan-bahan lain yang sangat subur.lembah-lembah di sekitar pegunungan ini  yang kemudian menjadi pusat-pusat kerajaan pedalaman,seperti Mataram,Mojopahit,Singosari dan lain-lain.
Keempat,torehan dataran tinggi dan dataran rendah selatan.datran ini membentang dari Jampang-Pangandaran-dataran rendah Cintaduy-serayu-Progo-dataran karst sewu lengkong—perbukitan betiri-dataran dan teras Negara-teras karst Blambangan-Nusa dua-Nusa penida.tanah yang terdapat di daerah ini merupakan tanah vulkanik  muda dan sedimen laut berkapur.pantainya berkarang,bertebing tinggi dan lautnya sangat berbahaya.
Diantara 4 struktur tanah tersebut,daerah yang berkembang pertama kali memang daerah pegunungan berapi tengah,seperti ingin bersentuhan dengan langit,gunung berapi menghiasi pulau Jawa dan Bali yang membentang dari timur ke barat.jalur gunung berapi ini merupakan kelanjutan dari rangkaian pegunungan yang membentang dari Sumatra,sampai Lombok.ketika gunung-gunugn berapi itu meletus,maka lahan-lahan baru terbentuk melalui aliran larva dan endapan abu.inilah yang menyebabkan tanah-tanah di pulau jawa dan bali subur dan kemudian berkembang menjadi daerah agraris.kalau jawa timur,jawa tengah,Bali lebih subur dari jawa barat,juga bukan karna tanpa sebab.gunung berapi di tiga propinsi pertama menghasilkan lava basah yang kandungan humusnya tinggi sehingga subur,sementara kandungan gunung berapi di jawa barat menghasilkan lava adesit yang kaya silica yang kurang subur.inilah yang menjadi pertimbangan pemerintah belanda banyak membangun perkebunan tebu lebih banyak di jawa timur.
Sementara itu,tanaman pertanian yang banyak kita temui pada masa-masa awal perkembangan masyarakat di jawa adalah padi.tidaklah mengherankan kemudian kalau sejak awal perkembangan di Asia tenggara,jawa merupakan pengekspor beras terbesar. pulau ini tidak pernah di kenal dengan perladangan berpindah-pindah seperti kawasan lain,missal Sumatra dan Maluku.dari tiga system pertanian yang di temukan di Asia tenggara pada abad ke 16,yaitu,pertanian berpindah pada lereng rendah,menyebarkan benih di lading yang tergenang,dan menanam kembali benih di sawah,cara pertanian di jawa adalah yang ketiga.
Daerah pertanian yang subur terdapat terdapat di daerah pantai utara,Mataram,Majapahit,dataran tinggi Malang.walupun terjadi terjadi pasang surut produksi padi baik karna bencana alam,gunung berapi yang meletus,maupun peperangan-peperangan yang terjadi diantara raja-raja di pulau jawa,namun,domonasi jawa sebagai pengekspor beras tidak tergantikan.malah setelah peperangan yang terjadi di jawa  mulai mereda 1755(paska perjanjian giyanti),produksi padi mulai  menunjukan peningkatan.Raffles dalam bukunya yang popular History Of Jawa memberikan lukisan sebagai berikut. “sedikit negeri yang rakyatnya bisa makan sebaik di Jawa,jarang orang pribumi yang tidak dapt memperoleh satu kati beras yang di butuhkan sehari.nasi yang di makan dengan ikan,sayur-sayuran,garam dan bumbu-bumbu lain.kelaparan tidak ada karna hasil panen tidak memandai dampak buruknya jarang di rasakan oleh masyarakat”.
Lahan-lahan pertanian ini,mengalami terus perluasan.ini,disamping di tujukan dengan di bukanya daerah-daerah persawahan baru,seperti daerah Jambu (antara Kedu dan Semarang) di daerah grobogan dan di sekitar pacitan,juga di tunjukan oleh semakin menyempitnya areal hutan di Jawa.mau tidak mau kondisi itu memaksa pemerintah Belanda,ketika itu Daendels sebagai Gubernur Jendral mengeluarkan undang-undang Plakaatboek tahun 1808,yang isinya perlindungan terhadap hutan dan rimba.
Meningkatnya produksi pertanian juga bisa di lihat dari populasi pertumbuhan penduduk yang terjadi di pulau jawa.dari tahun 1600-1800 kenaikan jumlah penduduk dapat di katakana mengalami stagnan.peperangan terus menerus mengakibatkan lahan-lahan  pertanian juga tidak tergarap dengan baik,ini di akibatkan banyak penduduk yang mati atau harus mengungsi ketempat lain.peperangan juga menyebabkan banyak lahan-lahan yang rusak.dalam serangan Sultan Agung ke sSurabaya misalnya,dari tahun 1620- 1625 terhadap daerah-daerah pesisir di jawa timur dan Madura,telah menyebabkan kehancuran tanaman padi di daerah tersebut.
Setelah masa-masa stabil paska perjanjian gianti 1755,pertambahan penduduk mengalami kenaikan.kondisi pertanian yang maju tersebut juga berdampak langsung pada kondisi kesehatan manusia Jawa.berdasarkan penggalian para ahli arkeologi,menunjukan bahwa orang-orang di jawa dan Asia tenggara pada umumnya ketika itu postur tubuhnya antara 1,5- 1,55m  untuk perempuan dan 1,65-1,75m laki-laki,tidak berbeda jauh dengan postur orang-orang Eropa pada masa yang sama.
Keberhasilan pertanian ini juga tidak lepas dari system pengairan yang memadai.terdapat dua aliran sungai besar yang terdapat di jawa,yaitu sungai Brantas dan Bengawan Solo. Iar bengawan solo bersal dari lereng gunung lawu dan gunung merapi di jawa tengah,yang mengalir kesuatu delta yang berlumpur berbentuk  Jari tangan di sebelah utara Surabaya.sedangkan sungai brantas mata airnya berasal dari lereng selatan gunung kawi-kelud-butak,gunung wilis dan lereng utara gunung Liman-limas,gunung welirang  dan gunugn anjasmoro.dalam perkembangan selanjutnya,sebelum sampai pada laut jawa,sungan brantas terbelah menjadi dua,sungai Mas dan sungai Porong.berhektar-hektar sawah mendapat air dari aliran-aliran sungai inilah.selain mengandalkan dari dua sungai besar ini,sejak awal-awal kerajaan.pembangunan kanal-kanal air baik untuk saluran irigasi maupun untuk kebutuhan air minum seperti yang terjadi pada kerajaan Trumanegara dengan di bangunnya kanal air sepanjang 10km-berdasarkan prasasti Tugu.
Dalam hal sumber mineral,jawa merupakan pulau yang miskin.sumber mineral maupun bahan tambang lainnya tidak banyak di temukan di jawa dan bali.sumur-sumur minyak hanya di ketemukan di pantai dekat Cepu,Surabaya dan Indramayu. Serta di lepas pantai utara dan Madura. Jawa juga hanya memiliki sedikit sumber tambang logam yaitu tambang emas di CIkotok dan gunung Pongkor.serta tambang biji besi di cilacap.juga terdapt tambang batu kapur untuk semen dan dan gamping,marmer,lempung untuk batu bata dan genteng.minimnya sumber mineral termasuk emas ini di tunjukan oleh adanya kenyataan bahwa pulau jawa adalah pengimpor emas terbesar pada tahun 1670,sebuah daerah padat penduduk yang tidak mempunyai tambang emas ketika itu.begitu juga dengan biji besi,sejak dulu sedikit di ketemukan di kepulauan jawa.para empu pada jaman Majapahit segai bahan untuk membuat keris harus mengimpor biji besi dari Borneo dan Sulawesi,pada abad ke 17 “besi lawu “masih merupakan ekspor utama Makasar ke Jawa bagian timur.sumatra sumber tembaga terbesar di jawa hanya terdapat di Priangan Jawa Barat.

Setelah membahas dialektika alam,aku akan membahas perkembangan manusia dan corak produksinya sebagai hasil dialektika antara alam-manusia dan sesama manusia itu sendiri dalam catatan berikutnya.


Rabu, 17 Februari 2010

BAB I Kedustaan yang tak berkesudah

MANUSIA-MANUSIA YANG TERASING
Adik sanak...
Begitu harum wewangian alam yg tercium dari hamparan pepohonan,menuju kota bengkulu yang dulu masyarakatnya percaya bahwa bertanam kopi, ladah dan palawija lainnya bisa membawa hidup mereka menuju kesejahteraan itu dulu dan katanya. Sekarang aku hanya merasakan sisa dari wewangian itu,kini beribu hektar tidak lagi terisi dengan tanaman yang dipercaya itu. Ribuan hektar kini menjadi ladang-ladang mimpi,menyerahkan kepada orang-orang yang kuat dengan modal. Orang-orang itu kemudian dengan bangga menananmkan pemahaman secara paksa dan halus kepada masyarakat ini dengan menjanjikan, bahwa bertanam sawit adalah jembatan menuju kesejahteraan.
Banyak masyarakat bengkulu yang hilang keyakinannya atas usaha mandiri dalam berkebun, mereka terpedaya atau mereka terpaksa melepaskan beberapa hektar dan beberapa petak lahannya untuk menjadi laboratorium bagi si pemilik modal itu. Kini banyak sekali transisi corak produksi masyrakat yang berubah, dari cara mereka yang dulu memiliki lahan sendiri, menanamnya sendiri, sampai menjualnya sendiri, berubah menjadi sebuah rutinitas perburuhan dan manajemen putar balik dari hasil penjualan lahannya kepada para pemodal-pemodal. Itu terjadi dibeberapa wilayah yang berada di pesisir barat pantai Bengkulu.
Instrumen dari ekspansi perkebunan mandiri menuju perkebunan perusahaan yang terjadi di wilayah pesisir barat pantai Bengkulu ini, dilengkapi pula dengan kenyataan-kenyataan tentang menjamurnya perusahaan pertambangan pasir besi. Praktek pertambangan yang secara hukum telah dibenarkan oleh perundang-undangan pusat maupun Daerah.
Ada sebuah kecelakaan fatal yang terjadi dalam banyak praktek pertambangan disini, pemerintah tidak lagi melihat bagaimana sepakterjang para pelaku pertambngan yang sudah mereka berikan perijinannya. Mereka-mereka yang menjadi pengusaha dari pertambngan itu selalu bertingkah laku di luar etika kemanusiaan dan lingkungan yang baik. Para pengusaha pertambangan tidak lagi menganggap masyarakat di sekitar area pertambngan sebagai masyrakat yang juga memiliki hak hidup dengan baik, penuh ketenangan dan lingkungan yang baik untuk di huni. Sudah sepantasnyalah pemerintah tidak tinggal diam dalam hal ini, karna ketika praktek pertambngan yang dilakukan sudah membawa dampak negatif pada masyarakat lokalnya, maka sesuatu yang tidak bisa ditawar-tawar lagi yang harus dan akan dilakukan oleh pemerintah adalah ketegasan. Tidak ada sebuah pembenaran dalam pertambngan ketika sudah tidak bisa membawa dampak positif bagi masyarakat lokal, walaupun secara administrasi negara itu bisa memberi pemasukan uang.
Pemerintah daerah maupun pusat harus bijak dan cerdas dalam persoalan pertambngan. Bijak akan menindak tegas pada pelaku pertambangan ketika prakteknya sudah tidak membawa kebaikan dan cerdas untuk mencari solusi alternatif lain selain pertambngan untuk membantu biaya kesejahteraan.
lihatlah..




Minggu, 14 Februari 2010

Putar balik

Adik sanak…….

Begitu sangat berwarna yang terjadi dalam kehidupan masyarakat Bengkulu, salah satu keunikannya ialah pada bentuk komunikasi bahasa. Sepanjang sejarah manusia, semua dimulai dan dihitung dari lahirnya sebuah komunikasi. Komunikasi manusia menjadi hal penting dalam menjaga dan memperbaharui budayanya. Karna komunikasilah yang memandu rencana dari sebuah keinginan dan dijadikannya sebuah tindakan manusia untuk mendapatkan sesuatu yang dicarinya.
Pada dasarnya kebutuhan manusia adalah makan dan hidup tenang, untuk itu manusia harus menciptakan sesuatu untuk mendapatkan makanan yang dia cari dan ketenangan yang dia harapkan. Untuk ituman usia harus bekerja, yang dalam teknisnya, kerja akan baik dan maksimal ketika manusia memiliki alat untuk membantunya dalam bekerja selain ilmu yang melekat pada dirinya.
Alat-alat untuk membantu kerja manusia berkembang dan tercipta dari sebuah kebutuhan dan bahasa yang digunakan untuk alat komunikasi, adalah sebab yang sangat penting dalam proses mencipta dan menyempurnakan alat kerja manusia, (bahasa membebaskan gerak mulut untuk berbicara, otak mengkonservasinya dan organ tubuh bekerja membuatnya dan proses ini terus berulang sampai perkembangan termaju peradaban manusia saat ini muncul begitu bergelora).
Peradaban manusia yang maju itu telah sampailah saat ini.
Di mana alat manusia sudah melampaui batas dari kebutuhan fungsi dasarnya (memudahkan manusia untuk mendaptkan kebutuhan dasarnya,makanan, pakaian dan tempat tinggal), alat tidak lagi memiliki peran yang humanis dalam kehidupan manusia, karna alat yang dimiliki dan dibuat manusia saat ini hanya menjadi heroik, bagi manusia yang telah lupa pada diri. Barang kebutuhan manusia yang diproduksi saat ini tidak lagi istimewa, karena sekarang dia menjadi sebuah barang yang dikalungkan dengan sebuah harga nilai mata uang, tanpa uang berarti tidak akan berguna .
Seperti manusia, dia akan tetap menjadi manusia sejati ketika masih memiliki hak untuk tidak diperjual belikan, tidak ada harga yang bisa memperantarai seseorang untuk mendapatkannya. Itulah kemerdekaan dan ketenangan hidup seutuhnya….

Rabu, 10 Februari 2010

Sanggar Belajar Bersama ( di konsep pd tanggal 12 februari 2010 )

-->


KONSEP DASAR SANGGAR BELAJAR BERSAMA MASYARAKAT DI PESISIR BARAT  BENGKULU

“Silahkan untuk mengkritisi atau memberikan bentuk usul dalam konsep dan teknis pelaksanaannya dan terbuka juga untuk memberikan kontribusi secara langsung.”

  1. Pendahuluan
Karena manusia adalah janin diluar kandungan saat mereka lahir, maka mereka harus menjadi pembuat alat terencana, mahluk yang mengembangkan bahasa, menyimpan kesan-kesan dan bayangan-bayangan berturut-turut, mampu menggunakan dan menyempurnakan diri untuk tujuan-tujuan praktis, belajar mengantisipasi, berpikir, mengabtraksi, menggunakan imajinasi dan rekaan. Kesemua kebutuhan dari tahapan ini harus dilakukan oleh manusia dalam proses pendidikan dan belajar bersama.
Negara, yang secara bentuk bangunan social adalah penyelenggara dari salah satu kebutuhan penting manusia yang menjadi warga negaranya. Keberhasilan negara dalam menjalankan dan menyelenggarakan proses pendidikan, akan sangat banyak mempengaruhi secara kualitas dan kuantitas kecerdasan rakyatnya.
Dalam pelaksanaan  pendidikan  nasional negara, kelebihan dan kekurangan dalam penerapannya haruslah menjadi pekerjaan penting yang harus disikapi bersama, kemudian harapannya adalah lahir sebuah tindakan nyata yang bisa dijadikan sebuah penyeimbang dari kekurangan dan kelebihan dari pelaksanaan pendidikan masyarakat itu sendiri.
Upaya-upaya itu bisa dimulai dari sebuah kesadaran bersama akan pentingnya proses belajar bersama.membangun kolektifitas dan melakukan hal-hal teknis, dengan harapan terbangunnya sebuah aktifitas belajar bersama dalam ruang-ruang alternatif .


  1. Bentuk Tujuan

Sanggar belajar bersama didirikan tidak lain adalah sebagai upaya memacu kemampuan daya kritis dan daya peran aktif dari masyarakat sekitar sanggar khususunya dan masyarkat lain pada umumnya. Semua yang menyangkut segala kegiatan yang dilakukan disanggar belajar bersama, akan mengupayakan dan  mencoba memperkenalkan masyarakt pada setiap ruang berkehidupan mereka secara kritis.
proses yang akan dilakukan adalah dengan menggunakan tahapan pengenalan, mempelajari, mengkritisi dan aktif dalam menyumbangkan solusi nyata.
Sanggar belajar bersama juga akan memfasilitasi dan memberi ruang belajar bagi masyarakat yang tidak memiliki kemampuan untuk masuk pendidikan formal. Anak-anak, pemuda bahkan para orang tua yang berada disekitar lingkungan sanggar akan bisa mengakses langsung dari pentingnya proses belajar yang diadakan oleh sanggar belajar bersama.


C. Bentuk Pelaksanaan Dan Disain Letak
  • Perpustakaan
Letak perpustakaan ada persis berada ditengah ruang belajar, disamping memudahkan ruang gerak, keberadan letak buku-buku juga akan memacu pengunjung sanggar untuk membaca dan mempelajarinya.
1. Metode dan teknis
Koleksi buku yang sudah ada disanggar akan menjadi tanggungjawab bersama dalam pemeliharaan dan perawatannya. Penanggungjawab secara structural akan dibentuk untuk mengurusi secara administrasi perpustakaan, dari hal penghitungan jumlah, pemberian nomer buku sampai keluar masuk buku dalam proses simpan pinjam buku perpustakaan. Dalam hal peminjaman keluar, penanggungjawab akan menulis identitas peminjam sampai pada batas waktu peminjaman harus diadministrasikan. Ketertiban administrasi semacam ini, selain sebagai upaya pemeliharaan buku-buku perpustakaan, masyarakat juga akan diperkenalkan dengan cara-cara administrasi dan kedisplinan.
Bagi pengunjung sanggar yang berkeinginan untuk tidak meminjam buku untuk dibawa pulang, sanggar akan memberikan waktu-waktu yang telah ditentukan oleh pengurus sanggar  untuk bisa membaca didalam ruang sanggar



      2. Capaian              
Capaian yang diharapkan dari adanya penyediaan perpustakaan sanggara adalah, masyarakat yang berkunjung akan mengetahui manfaat buku bagi mereka. Ketika budaya akan gemarnya membaca buku yang dilakukan oleh masyarakat sudah terbentuk, masyrakat diharapkan bukan saja mengerti persoalan-persoalan yang sedang terjadi disekitar lingkungannya, namun juga yang utamanya ialah bisa mengkritisi dan memberikan solusi-solusi melalui peran aktif dalam mengawal kebijakan pemerintah.      

  •  Tempat Ruang Belajar
Letak ruang belajar menyatu dengan perpustakaan, akan menjadi media membaca dan menulis, menggambar, membuat pertanyaan sampai  mampu menyelesaikan dari pertanyaan-pertanyan yang ada.
      1.Metode Dan Teknis
Waktu yang kan  dijadwalkan dalam proses kegiatan diruang belajar, akan diatur oleh pengurus sanggar belajar bersama. Waktu-waktu itu akan disesuiakan dengan kesibukan masyarakat disekitar sanggar.
      2.Capaian
Disamping terjadinya interaksi positif diantara pengunjung disanggar, aktifitas belajar diruang belajar sanggar akan mencoba menggunakan sistem pengajaran yang lebih mengena, dari hal keterbatasan waktu, biaya dan kemampuan sumberdaya lainnya.
Namun yang utama adalah, masyarakat akan timbul rasa saling memiliki atas keberadaan sanggar belajar bersama tersebut dan mendapatkan banyak wawasan yang terjadi didalam maupun diluar lingkungannya.
  • Tempat  Diskusi
Letak diskusi akan berada di halaman ruang belajar, disamping tidak akan mengganggu suasana belajar juga kegiatan diskusi yang biasanya digunakan oleh para pemuda desa dan para orang tua akan lebih sedikit leluasa.
      1.Metode Dan Teknis
Waktu-waktu untuk melakukan diskusi tidak akan dibatasi oleh pengurus, namun agenda-agenda diskusi yang terencana, akan menjadi waktu tersendiri yang memang akan terjadwalkan dan dilaksanakan sebaikmungkin. Ini dilakukan dalam kegiatan diskusi formal atau resmi dan diskusi tidak resminya akan dikembalikan pada keinginan masyarakat sendiri, kapan dan berapa lama waktunya.
Diskusi akan diupayakan untuk membahas segala persoalan yang dianggap penting untuk didiskusikan. Dalam diskusi formal, pengurus juga memiliki hak bukan hanya mengatur waktu, namun juga narasumber dan tema diskusi menjadi bagian tugas kerjanya.

      2.Capaian
Pengunjung diskusi akan tahu banyak mengenai hal-hal yang disampaikan dalam perdiskusiannya. Menganalisa, mengkritisi dan mencari jalan solusi untuk dilakukannya sebuah proses Advokasi.


D. Jenis Materi Pelajaran Di Sanggar Belajar Bersama
Ada bebrapa pelajaran yang akan menjadi kosentrasi dalam aktifitas belajar bersama di sanggar belajar bersama.Yang kesemuanya akan mencoba untuk membangun daya kritis dan skil dan kepedulian terhadap segala persoalan dilingkungan sekitar sanggar dan di luar sanggar. Diantara pelajaran yang akan menjadi kosentrasi belajar bersama itu antara lain :
 
1.Bidang seni dan budaya
Sepanjang garis pantai Bengkulu, banyak terdapat keanekaragaman seni dan budaya yang dimiliki oleh masyrakatnya. Dengan kencang media Televisi yang selalu menyuguhkan budaya-budaya baru yang lebih megah dalam kulit, telah sedikit banyaknya mempengaruhi masyarakat untuk tidak perduli lagi akan keberadaan  seni dan kebudayaan asli mereka.
Melihat akan hal seperti itu, sanggar belajar bersama mencoba untuk membuat sebuah aktifitas-aktifitas langsung untuk memasyarakatkan kembali seni dan budaya  yang mereka miliki. Dan salah satu caranya adalah, membuat acara pentas-pentas seni budaya yang akan dijadwalkan langsung oleh pengurus sanggar belajar bersama. Sanggar belajar bersama juga akan menjadwalkan waktu kegiatan dimana anak-anak muda desa untuk mempelajarinya, karna pemudalah yang dalam waktu dekatnya akan menggantikan para orang tua dalam menjaga dan peran aktif atas keberlangsungan seni dan kebudayaan mereka.

2.Bidang  Lingkungan Hidup
Kegiatan-kegiatan sanggar belajar bersama yang menyangkut bidang lingkungan hidup tidak akan jauh dari hal-hal kepedulian terhadap persoalan lingkungan. Belajar melakukan pembibitan pohon, dan melakukan penanaman di lahan kritis. Dan pelajaran dalam bentuk pengetahuan tentang lingkungannya, sanggar belajar bersama akan menjadwalkan kegiatan-kegiatan diskusi lingkungan, saraseha, seminar dan lain sebagainya yang upayanya adalah untuk memberikan kesadaran masyrakat akan pentingnya lingkungan hidup  bagi mereka.



E. Kebutuhan Perangkat teknis

  •   Pengadaan sanggar
Pengadaan sanggar menjadi sangat penting untuk diadakan, karna sanggar inilah yang kedepannya menjadi salahsatu sentral kegiatan masyarakat dalam proses belajar.
Bisa dimulai dengan pembuatan sanggar dalam konsep awal dengan bentuk minimalis dan apa adanya, yang kemudian diharapkan akan menjadi stimulus masyarakat untuk membesarkannya sesuai dengan kebutuhan ruang dan kenyamanan.
  • Pengadaan Buku  perpustakaan
Pengadaan buku-buku yang digunakan untuk koleksi perpustakaan, dapat dilakukan dengan cara mengumpulkan dari masyarakat, sumbangan dari penerbit, yayasan-yayasan dan instansi lain yang tidak mengikat.

  • Pengadaan Atk (alat tulis kantor)
Alat tulis yang meliputi pulpen, spidol warna, buku untuk menggambar dan lain sebagainya, berfungsi sebagai alat atau media pelengkap dari proses belajar yang dilakukan di ruang belajar sanggar.
Pengadan bisa dilakukan sama dengan pengadan buku dan perawatannya juga akan diperlakukan sama oleh pengurus sanggar.

·                    Media Informasi
Media Informasi yang berbentuk secara fisiknya terbuat dari papan tulis putih, disamping mudah menghapusnya, juga mudah untuk menulisnya.
Media informasi ini akan memiliki peran sebagai tali yang kan menyambungkan segala kegiatan-kegiatan sanggar dan informasi diluar lainnya.
Media informasi bisa disebut MADING atau majalah dinding. Jika pengurus mampu memiliki dana yang bisa untuk berlangganan koran, maka tidak menutup kemungkinan pengurus akan membuat pengadaannya sesuai kemampuan sumberdaya yang dimiliki.









Senin, 01 Februari 2010

Mengenalkan Beny

Beny sahabat lama walaupun intensitas kami sangat jarang bertemu, namun dalam momentum-momentum yang penting, sedikit banyaknya telah bisa kami lakukan bersaman. Bengkulu adalah kota dimana Beny tinggal. Beny gemar dalam mendaki gunung, entah sudah berapa banyak gunung yang Beny mendakinya.
kini beny mempunyai bayi perempuan, dia menikahi adik kelasnya waktu menjadi mahasisiwa disalah satu perguruan tinggi Negri di Bengkulu.
Karakter Beny yang sangat aku kenal dan kusukai adalah, dia tipe pekerja yang kritis dan cerdas, improfisasinya terkadang tidak bisa ditebak dalam hal teknis.K emampuan membaca kondisi objektif tidak diaktualkan dalam wacana oleh Beny dan dia lebih menyenangi ketika olahan bentuk teknisnya sebagai jalan solusi dari pembenahan masalah. Terakhir Beny mengajakku kepantai bengkulu, sore hari, aku berkeyakinan ada syukuran kecil sepertinya dalam undangan beny, aku sempat teringat bahwa Beny telah lulus ujian PNS dengan murni di Padang,...hahaaa,..slamat beny akhirnya kau menjadi PNS juga,.
Dengan Firman kami menuju pantai panjang bengkulu, yang sore itu suasananya begitu ok deh. Sayangnya Zenzi tidak ikut.

Mengenalkan ayu Hema

Aku tidak jarang membuat repot ayu Hema, itu disaat ada sebuah pertemuan diluar kantor dan jaraknya lumayan jauh, aku pasti dijemputnya. Antar jemput lagi,..hahaa
Sepertinya Ayu hema cukup senang dengan kehadiranku di bengkulu dan dia cukup nyaman jika diajak untuk diskusi tentang apapun..

Mengenalkan Bng Supin

Bang Supin aku biasa memanggilnya, aku tidak ingin direpotkan dengan berapa selisih umur diantara kami, sehingga bisa saja merubah panggilanku padanya. Aku berkeyakinan panggilan bang ataupun mba bukan semata mata faktor dari selisih umur, namun yang paling utama adalah kenyamanan hati.
Bang Supin berasal dari Bengkulu Selatan, aktifitas kesehariannya sedikit banyak hampir sama denganku. Kemahirannya dalam mengkonsep dan membuat film documenter cukup baik.

Minggu, 31 Januari 2010

Mengenalkan Reza

Pada awal perkenalan, aku memanggilnya dengan nama Reza, namun entah kenapa setelah komunikasi berjalan, aku memberanikan diri untuk memanggilnya Adik. Dan Reza membiarkan itu, aku juga tau Reza menyukai ketika aku memanggilnya denga sebutan Adik.
Reza secara fisikli cukup Islamis, dengan balutan-balutan pakainnya tutur bahasa dan sikapnya tidak akan meragukan untuk menilainya dia adalah perempuan yang baik, untuk menjadi istri dan menjadi ibu dari anak-anaknya. Ada ruang tersendiri untuk reza dalam perjalanan hidupku dan salah satu aktualisasiku diantaranya ialah membuat catatan yang sudah aku buat sekitar 125 halaman. Dan itu tidak bisa aku berikan kepada siapapun untuk membacanya, termasuk Reza.
Pertemuan yang sangat menyenangkan dengan Reza adalah, ketika Reza berkunjung ke Bengkulu untuk bersilahturahmi. Dengan motor pinjaman aku menjemputnya waktu itu di bandara. Ada rasa tidak percaya bahwa Reza benar-benar datang saat itu.
Dia suka sekali di pantai, ketika langitnya berwarna dan banyak anak-anak kecil sedang bermain bola. Aku bisa melihatnya dari tampilan wajah Reza saat itu dan sangat yakin dia merasa nyaman juga merasa lebih baik.
Dan sekarang aku tidak tau apa kabar yang dialaminya, tapi semoga semua akan terjadi baik-baik saja untuknya.Karna apapun yang terjadi kedepannya, aku sudah terlanjur meletakan hati diatas bumi kecilku kepada Reza.

Mengenalkan afit

Ada 2 kedatanganku yang cukup penting ke Bengkulu, itu menurut perasaanku saja mungkin hehee.
Pertama, pada tahun 2003 waktu aku menjalankan misi untuk study banding tentang kebudayaan Bengkulu. Dan yang kekedua menghadiri pernikahan qiqi.
Dan kedua-duanya Apitlah yang menjemputku ketika aku sampai di Bengkulu, pertama dengan Vespa bututnya dan yang kedua juga dengan Vespa bututnya, hanya ketika penjemputan yang yang kedua Vespa milik kawan satuku ini lumayan cukup sudah agak baik tampilannya, dia sudah dicat berwarna biru dan banyak stikernya hahhaaaa ( aku suka dengan vespamu Pit).
Dia bilang " kapan baliknya nanti ke Jogja wik? aku mau turing nih pakai Vespa, kamu aku bonceng yah". Karna aku belum dpt kepastian jadwal waktu kepulanganku ke Jogja, aku belum bisa menjawab pertanyaan api, tapi dalam hati, spertinya akan sangan keren juga melakukan perjalanan Sumatra-Jawa pakai Vespa hehee.
Secara kejiwaan, Apit memiliki karakter dan tempramental yang cukup tinggi, namun secara kemanusiaan Apit cukup baik dan humanis.

Mengenalkan Martin


Martin, dia suka sekali jika namanya ditambah menjadi Marti Alap, Alap yang berarti dalam bahasa Bengkulu Selatan Bagus. Martin alap berarti martin bagus atau Martin keren.
Martin memiliki seorang anak perempuan Uyek panggilannya, istri Martin adalah teman waktu dia SMA. Martin menjadi satu tim dalam kerja-kerjaku di Bengkulu, kelebihan Martin salah satunya adalah, bisa bekerja maksimal ketika dia benar-benar mendapatkan suasana yang cukup baik baginya. Karna walaupun hitungannya kondusif untuk pembenaran, namun biasa saja seorang tidak bisa bekerja dengan maksimal, artinya skil yang juga amat penting, dan Martin memiliki bebrapa skil yang mendukung untuk itu. Martin juga memiliki kelebihan lainnya, dia juga gemar menggoda gadis-gadis dan itu sedikit banyak terkadang bisa memecah kebuntuan karena kelucuannya hehe.

Mengenalkan Tanto


Tanto bersahabat semenjak SMA dengan cadik, bedanya setelah lulus SMA, tanto melanjutkan kuliahnya di Universitas Negri Bengkulu dan Cadik Memutuskan untuk kuliah di Jogjajakarta. Waktu awal-awal semester, tanto sering sekali datang menjenguk cadik di Jogjakarta, selain misi untuk bertemu dengan cadik, tanto juga selalu punya rencana untuk mendaki beberapa gunung yang berada di Jawa.
Aku pernah mengawani tanto untuk mendaki gunung di Jawa, Semeru, Merbabu dan Lawu, bersama kadik tentunya. Hanya gunung semeru saja waktu itu aku tidak bisa temani.
Tanto kini menjadi pegawai Negri di Bengkulu, atas desakan orang tuanya, tanto mengikuti ujian seleksi PNS
Sampai saat ini tanto sering menemuiku di Bengkulu, sekedar melepas kerinduan untuk berbincang-bincang.
Kegemarannya untuk mendaki gunung sampai kini masih tumbuh dalam diri Tanto dan tidak jarang, kami melakukan pendakian gunung yang berada di Bengkulu. Bukit Kabah, sudah 4 kali aku mendakinya dan rasa ingin selalu menemuinya pasti datang ketika Hujan datang...

Mengenalkan Zenzi



Firman suka sekali memanggil Zenzi dengan sebutan zi, berbeda denganku, aku lebih suka memanggilnya dengan sebutan zen. Tapi jika aku terlebih dahulu memanggil zen lalu disusul firman zi,.maka perpaduan dua panggilan ini menjadi pelengkap dari  nama Zenzi.
Aku mengenal Zenzi atas usaha Cadik, dan aku sendiri berkeyakinan bahwa ada niatan dibalik usaha memperkenalkan itu. Memang tidak lain, cadik menginginkan aku untuk berperan aktif dalam kerja kolektif bersama Zenzi di Bengkulu.
Setelah beberapa lama aku dan Zenzi terikat secara emosional dan struktural, Zenzi memperkenalkan aku dengan keluarganya. Beberapa waktu belakangan ini baru  aku sadar kenapa zenzi sangat ingin sekali mengenalkan aku dengan keluarganya. Zenzi pernah memiliki saudara  kandung, namun saat kakanya masih duduk di bangku sekolah menengah atas, kaka Zenzi meninggal dunia. Menurut cerita Zenzi setelah mengenalkan aku dan keluarganya, kaka Zenzi cukup mirip denganku, dan hampir bernasib sama pula, salah satu kakinya sakit akibat kecelakaan.
Sebelum meninggal, kaka Zenzi selalu menggunakan tongkat untuk berjalan. keluraga Zenzi sepertinya menyayangiku, mereka menganggap aku adalah seperti kaka Zenzi yang sudah meninggal. Pernah pertama kali perkenalan itu, adik Zenzi yang perempuan sempat sedih ketika melihat kehadiranku. Zenzi mengatakan, bahwa adiknya sangat teringat kakanya ketika melihat kehadiranku.

Mengenalkan Rini



Marini si payung lengkapnya, Rini hanya panggilan seharinya. Rini berasal dari Sumatra utara. Kesibukanhari-harinya bekerja sebagai wartawan di ANTARA.
Beberapa kegiatan pernah kami lakukan bersama di Bengkulu. Salah satunya adalah melakukan Expedisi sungai air berau di Muko-muko Bengkulu. Rini satu-satunya perempuan yang ikut dalam Expedisi itu, awalnya memang juru kunci sungai melarangnya untuk ikut dalam kegiatan, namun dia mampu meyakinkan juru kunci itu dan alhasil dia bisa bergabung dalam satu tim.
Terakhir rini memberikan aku oleh-oleh dari kampung halamannya, walau aku sendiri tidak sempat mencicipi manisnya syirup markisa darinya, ketika titipan itu sampai di kantor, aku sedang berada dilapangan dan ternyata titipan itu telah jatuh ketangan pendekar berwatak jahat heeehhhee

Sabtu, 30 Januari 2010

Mengenalkan Firman



Firman,. lulusan perguruan tinggi Negri Bengkulu, mendapat gelar S1 fisipol. Bercita-cita menjadi seorang dosen, namun niatannya terganjal karna dia tidak bisa lulus dalam ujian masuk S2 di Universitas Indonesia. Firman juga seorang yang tidak asing bagiku. Pengalaman-pengalaman yang masa lalu dalam 9 tahun belakang menjadi ikatan emosional tersendiri bagi aku dan Firman. Pertama kali kami bertemu di Bengkulu, ketika itu aku  mendapat giliran dari pemerintah daerah Jogjakarta untuk melakukan study banding kebudayaan Bengkulu. Waktu itu aku masih semester VI. beberapa lokasi yang menjadi study bandingku di Bengkulu, Firmanlah yang setia menemani. Pengalaman lain ketika Firman sudah menyelesaikan gelar S1 nya, kami pernah satu lokasi Kursus bahasa inggris di Pare Jawa timur, tidak lama hanya 6 bulan.
Kami pernah membicarakan tentang hal masa depan disana, tentang pekerjaan dan cita-cita, terakhir itu kami bicarakan ketika Firman berkunjung dirumah kediaman orang tuaku Bekasi. Kami sepakat dan bercita-cita apapun yang akan kami lakukan kedepannya adalah sebuah usaha dalam menjunjung nila-nilai  hak kemanusiaan, dengan apa yang kami bisa persembahkan.
Saat itu ketika Firman mengetahui ujian S2 nya tidak lulu, keputusan untuk menetap kembali di Bengkulu diputuskannya.
Sebenarnya ada satu pekerjaan yang dulu sangat dicintai oleh Firman, menjadi wartawan disalah satu harian berita lokal di kota Bengkulu. Namun karna sistem pemuatan berita yang terlalu kaku dan tidak berani untuk mengungkap, membuat Firman keluar dari instansi harian surat kabar itu.
Kini seperti sebuah takdir yang tidak bisa dibaca oleh manusia, kami sekarang dalam sebuah satu wadah, bekerja bersama dalam satu irama dan yang sangat menspektakulerkan adalah, cita-cita dan keinginan kami untuk berkerja bersama dalam ikatan emosional dan struktural benar-benar terjadi.
Firman kini sudah memiliki bayi mungil, perempuan Calista namanya, ketika Firman membawanya kekantor, selalu saja membuat keinginan-keinginan itu muncul,.
hahahhaaa...iyah, keinginan untuk memiliki seorang bayi perempuan,.

Mengenalkan Cadik



Adalah nama Cadik biasa  dia dipanggil oleh sahabt-sahabatnya, selain pintar, dia banyak akal dan sering lepas dari jeratan masalah yang dihadapinya. Namun karna wataknya yang terkadang menganggap segalanya mudah, dia tidak jarang mendapatkan masalah yang bertubi-tubi. Tubuhnya yang kecil sering menjadikan lumayan unik ketika aku diboncengi motor besarnya, jika jarum kecepatan mencapai 80.km/jam, maka tidak ayal lagi angin yang bertiup sangat kencang akan langsung menekan dari arah depan.
Cadiklah orang yang pertama kali mendorongku untuk tinggal di Bengkulu, keluarga cadik cukup dekat denganku. Orang tuanya memiliki berhektar-hektar kebun kopi, lada dan kebun sawit. Terkadang jika kebun orang tuanya sedang panen, aku ikut dengan Cadik kedusun dimana kebun-kebun orang tuanya berada.
Cadik mempunyai hubungan dekat dengan seorang perempuan yang berasal dari Jawa. Dulu  kami satu kampus, Atin namanya. Hubungan mereka cukup serius, sampai tidak jarang kadik menceritakan niatannya untuk menikahi Atin. Sampai ditahun awal 2010 ini aku mendengar kabar dari Atin, Cadik memutuskan hubungan mereka “ini tidak benar dan tidak adil, aku selalu coba setia, tapi sekarang, Cadik malah ninggalkan sy”  itu terakhir yang kudengar  di telpon dari atin mengenai hubungan mereka.
Aku coba untuk tidak masuk dalam persoalan cadik yang satu ini, karna disamping aku juga tidak pernah teruji dalam praktek, masalah itu juga bagian dari pribadi mereka.
Kini Cadik juga bekerja disalah satu NGO yang berada di Bengkulu, yang membedakannya denganku adalah, pekerjaan cadik fokus pada konservasi dan advokasi satwa.
Jika Cadik pulang kekota, dia tidak lupa untuk menemuiku yang dilanjutkan kami menemui sahabat-sahabat lama lainnya di Bengkulu. Tidak banyak yang akan kami lakukan ketika sudah berkumpul, biasanya kami akan bersantai-santai dipantai panjang Bengkulu ketika sore sudah mulai memanja.
Pantai Bengkulu sore hari memang cukup menyenangkan, ditambah jagung bakar yang siap disajikan oleh pedagangnya, aku paling suka jika jagung bakar itu sengaja di olesi dengan sambal,. hmmm jika sudah demikian, muncul komentar dari Firman, kau senang atau lapar wik..???
Hahhaaaa,...tawa serentak terdengar.




Bukan pelarian

02 juni 2009,.
Aku terbiasa hidup untuk memikirkan dan menindakan segala hal yang menjadi persoalan umum .Ini bukan sesuatu yang tidak sengaja atau yang  begitu saja jatuh darilangit.
Semua terjadi dalam sebuah perjalanan hidup yang mungkin bagi seseorang biasa-biasa saja, namun aku katakan tidak bagiku.
Selepas aku menyelesaikan sekolah lanjutan menengah atas, aku memutuskan untuk kuliah di kota Jogjakarta. Dari sanalah kemudian benih-benih yang merubah cara pandang hidupku berubah secara drastis. Lingkungan yang membesarkanku sebelumnya, hanya mengenalkanku pada sebuah pencapaian-pencapaian yang bersumber dari individualisme yang sempit. Lingkungan yang penuh dengan persaingan-persaingan untuk mendapatkan kenyamanan dan fasilitas-fasilatas kemapanan.
kemudian di Jogjalah aku mendapatkan segala yang barunya.
Kemudian di Jogjalah aku mendengarkan, membaca, berdiskusi dan melakukan hal-hal yang menawarkan sebuah nilai-nilai kemanusiaan.
Nilai-nilai yang membuka ruang berpikir dan membebaskan jiwa untuk membimbing rasa pada tubuh untuk melakukan sesuatu yang besar, sesuatu yang dikenal sebagai bendera KEMANUSIAAN.
Di Jogja aku manjakan jiwa untuk mempelajarinya, dan di Jogja aku melatih tubuh untuk memberikan sebuah keyakinan, bahwa ketika sesuatu yang di dalam hati kita adalah bersumber dari rasa manusia yang tersepikan, maka penderitaan adalah kemerdekaan diri.

Untuk apa kita tertawa oleh sesuatu yang sebenarnya itu akan menjadikan manusia lain akan semakin tersepikan,...???

Di jogja,..
aku mendapatkan idialisme.
Di jogja juga aku sudah mampu mengukur kemampuan untuk mendapatkan materi.
Namun keberhasilan dalam materi dan idialisme yang ku peroleh di Jogja, kini menjadi penempa di kota Bengkulu ini.
Secara materi, aku tidak membawa sedikitpun yang aku sudah miliki waktu di Jogja. Hanya keyakinan idialisme yang ku bawa untuk di kota ini dan mudah-mudahan menjadi energi yang penting untuk semua hal yang aku lakukan di sini.
Aku sudah menyaksikannya disini, di kota Bengkulu,.
Aku sudah mendengarnya di sini, di kota Bengkulu,.
Dan aku ingin satu persatu menjadi persembahan bagi manusia yang tersepikan.