Rabu, 17 Februari 2010

BAB I Kedustaan yang tak berkesudah

MANUSIA-MANUSIA YANG TERASING
Adik sanak...
Begitu harum wewangian alam yg tercium dari hamparan pepohonan,menuju kota bengkulu yang dulu masyarakatnya percaya bahwa bertanam kopi, ladah dan palawija lainnya bisa membawa hidup mereka menuju kesejahteraan itu dulu dan katanya. Sekarang aku hanya merasakan sisa dari wewangian itu,kini beribu hektar tidak lagi terisi dengan tanaman yang dipercaya itu. Ribuan hektar kini menjadi ladang-ladang mimpi,menyerahkan kepada orang-orang yang kuat dengan modal. Orang-orang itu kemudian dengan bangga menananmkan pemahaman secara paksa dan halus kepada masyarakat ini dengan menjanjikan, bahwa bertanam sawit adalah jembatan menuju kesejahteraan.
Banyak masyarakat bengkulu yang hilang keyakinannya atas usaha mandiri dalam berkebun, mereka terpedaya atau mereka terpaksa melepaskan beberapa hektar dan beberapa petak lahannya untuk menjadi laboratorium bagi si pemilik modal itu. Kini banyak sekali transisi corak produksi masyrakat yang berubah, dari cara mereka yang dulu memiliki lahan sendiri, menanamnya sendiri, sampai menjualnya sendiri, berubah menjadi sebuah rutinitas perburuhan dan manajemen putar balik dari hasil penjualan lahannya kepada para pemodal-pemodal. Itu terjadi dibeberapa wilayah yang berada di pesisir barat pantai Bengkulu.
Instrumen dari ekspansi perkebunan mandiri menuju perkebunan perusahaan yang terjadi di wilayah pesisir barat pantai Bengkulu ini, dilengkapi pula dengan kenyataan-kenyataan tentang menjamurnya perusahaan pertambangan pasir besi. Praktek pertambangan yang secara hukum telah dibenarkan oleh perundang-undangan pusat maupun Daerah.
Ada sebuah kecelakaan fatal yang terjadi dalam banyak praktek pertambangan disini, pemerintah tidak lagi melihat bagaimana sepakterjang para pelaku pertambngan yang sudah mereka berikan perijinannya. Mereka-mereka yang menjadi pengusaha dari pertambngan itu selalu bertingkah laku di luar etika kemanusiaan dan lingkungan yang baik. Para pengusaha pertambangan tidak lagi menganggap masyarakat di sekitar area pertambngan sebagai masyrakat yang juga memiliki hak hidup dengan baik, penuh ketenangan dan lingkungan yang baik untuk di huni. Sudah sepantasnyalah pemerintah tidak tinggal diam dalam hal ini, karna ketika praktek pertambngan yang dilakukan sudah membawa dampak negatif pada masyarakat lokalnya, maka sesuatu yang tidak bisa ditawar-tawar lagi yang harus dan akan dilakukan oleh pemerintah adalah ketegasan. Tidak ada sebuah pembenaran dalam pertambngan ketika sudah tidak bisa membawa dampak positif bagi masyarakat lokal, walaupun secara administrasi negara itu bisa memberi pemasukan uang.
Pemerintah daerah maupun pusat harus bijak dan cerdas dalam persoalan pertambngan. Bijak akan menindak tegas pada pelaku pertambangan ketika prakteknya sudah tidak membawa kebaikan dan cerdas untuk mencari solusi alternatif lain selain pertambngan untuk membantu biaya kesejahteraan.
lihatlah..




Minggu, 14 Februari 2010

Putar balik

Adik sanak…….

Begitu sangat berwarna yang terjadi dalam kehidupan masyarakat Bengkulu, salah satu keunikannya ialah pada bentuk komunikasi bahasa. Sepanjang sejarah manusia, semua dimulai dan dihitung dari lahirnya sebuah komunikasi. Komunikasi manusia menjadi hal penting dalam menjaga dan memperbaharui budayanya. Karna komunikasilah yang memandu rencana dari sebuah keinginan dan dijadikannya sebuah tindakan manusia untuk mendapatkan sesuatu yang dicarinya.
Pada dasarnya kebutuhan manusia adalah makan dan hidup tenang, untuk itu manusia harus menciptakan sesuatu untuk mendapatkan makanan yang dia cari dan ketenangan yang dia harapkan. Untuk ituman usia harus bekerja, yang dalam teknisnya, kerja akan baik dan maksimal ketika manusia memiliki alat untuk membantunya dalam bekerja selain ilmu yang melekat pada dirinya.
Alat-alat untuk membantu kerja manusia berkembang dan tercipta dari sebuah kebutuhan dan bahasa yang digunakan untuk alat komunikasi, adalah sebab yang sangat penting dalam proses mencipta dan menyempurnakan alat kerja manusia, (bahasa membebaskan gerak mulut untuk berbicara, otak mengkonservasinya dan organ tubuh bekerja membuatnya dan proses ini terus berulang sampai perkembangan termaju peradaban manusia saat ini muncul begitu bergelora).
Peradaban manusia yang maju itu telah sampailah saat ini.
Di mana alat manusia sudah melampaui batas dari kebutuhan fungsi dasarnya (memudahkan manusia untuk mendaptkan kebutuhan dasarnya,makanan, pakaian dan tempat tinggal), alat tidak lagi memiliki peran yang humanis dalam kehidupan manusia, karna alat yang dimiliki dan dibuat manusia saat ini hanya menjadi heroik, bagi manusia yang telah lupa pada diri. Barang kebutuhan manusia yang diproduksi saat ini tidak lagi istimewa, karena sekarang dia menjadi sebuah barang yang dikalungkan dengan sebuah harga nilai mata uang, tanpa uang berarti tidak akan berguna .
Seperti manusia, dia akan tetap menjadi manusia sejati ketika masih memiliki hak untuk tidak diperjual belikan, tidak ada harga yang bisa memperantarai seseorang untuk mendapatkannya. Itulah kemerdekaan dan ketenangan hidup seutuhnya….

Rabu, 10 Februari 2010

Sanggar Belajar Bersama ( di konsep pd tanggal 12 februari 2010 )

-->


KONSEP DASAR SANGGAR BELAJAR BERSAMA MASYARAKAT DI PESISIR BARAT  BENGKULU

“Silahkan untuk mengkritisi atau memberikan bentuk usul dalam konsep dan teknis pelaksanaannya dan terbuka juga untuk memberikan kontribusi secara langsung.”

  1. Pendahuluan
Karena manusia adalah janin diluar kandungan saat mereka lahir, maka mereka harus menjadi pembuat alat terencana, mahluk yang mengembangkan bahasa, menyimpan kesan-kesan dan bayangan-bayangan berturut-turut, mampu menggunakan dan menyempurnakan diri untuk tujuan-tujuan praktis, belajar mengantisipasi, berpikir, mengabtraksi, menggunakan imajinasi dan rekaan. Kesemua kebutuhan dari tahapan ini harus dilakukan oleh manusia dalam proses pendidikan dan belajar bersama.
Negara, yang secara bentuk bangunan social adalah penyelenggara dari salah satu kebutuhan penting manusia yang menjadi warga negaranya. Keberhasilan negara dalam menjalankan dan menyelenggarakan proses pendidikan, akan sangat banyak mempengaruhi secara kualitas dan kuantitas kecerdasan rakyatnya.
Dalam pelaksanaan  pendidikan  nasional negara, kelebihan dan kekurangan dalam penerapannya haruslah menjadi pekerjaan penting yang harus disikapi bersama, kemudian harapannya adalah lahir sebuah tindakan nyata yang bisa dijadikan sebuah penyeimbang dari kekurangan dan kelebihan dari pelaksanaan pendidikan masyarakat itu sendiri.
Upaya-upaya itu bisa dimulai dari sebuah kesadaran bersama akan pentingnya proses belajar bersama.membangun kolektifitas dan melakukan hal-hal teknis, dengan harapan terbangunnya sebuah aktifitas belajar bersama dalam ruang-ruang alternatif .


  1. Bentuk Tujuan

Sanggar belajar bersama didirikan tidak lain adalah sebagai upaya memacu kemampuan daya kritis dan daya peran aktif dari masyarakat sekitar sanggar khususunya dan masyarkat lain pada umumnya. Semua yang menyangkut segala kegiatan yang dilakukan disanggar belajar bersama, akan mengupayakan dan  mencoba memperkenalkan masyarakt pada setiap ruang berkehidupan mereka secara kritis.
proses yang akan dilakukan adalah dengan menggunakan tahapan pengenalan, mempelajari, mengkritisi dan aktif dalam menyumbangkan solusi nyata.
Sanggar belajar bersama juga akan memfasilitasi dan memberi ruang belajar bagi masyarakat yang tidak memiliki kemampuan untuk masuk pendidikan formal. Anak-anak, pemuda bahkan para orang tua yang berada disekitar lingkungan sanggar akan bisa mengakses langsung dari pentingnya proses belajar yang diadakan oleh sanggar belajar bersama.


C. Bentuk Pelaksanaan Dan Disain Letak
  • Perpustakaan
Letak perpustakaan ada persis berada ditengah ruang belajar, disamping memudahkan ruang gerak, keberadan letak buku-buku juga akan memacu pengunjung sanggar untuk membaca dan mempelajarinya.
1. Metode dan teknis
Koleksi buku yang sudah ada disanggar akan menjadi tanggungjawab bersama dalam pemeliharaan dan perawatannya. Penanggungjawab secara structural akan dibentuk untuk mengurusi secara administrasi perpustakaan, dari hal penghitungan jumlah, pemberian nomer buku sampai keluar masuk buku dalam proses simpan pinjam buku perpustakaan. Dalam hal peminjaman keluar, penanggungjawab akan menulis identitas peminjam sampai pada batas waktu peminjaman harus diadministrasikan. Ketertiban administrasi semacam ini, selain sebagai upaya pemeliharaan buku-buku perpustakaan, masyarakat juga akan diperkenalkan dengan cara-cara administrasi dan kedisplinan.
Bagi pengunjung sanggar yang berkeinginan untuk tidak meminjam buku untuk dibawa pulang, sanggar akan memberikan waktu-waktu yang telah ditentukan oleh pengurus sanggar  untuk bisa membaca didalam ruang sanggar



      2. Capaian              
Capaian yang diharapkan dari adanya penyediaan perpustakaan sanggara adalah, masyarakat yang berkunjung akan mengetahui manfaat buku bagi mereka. Ketika budaya akan gemarnya membaca buku yang dilakukan oleh masyarakat sudah terbentuk, masyrakat diharapkan bukan saja mengerti persoalan-persoalan yang sedang terjadi disekitar lingkungannya, namun juga yang utamanya ialah bisa mengkritisi dan memberikan solusi-solusi melalui peran aktif dalam mengawal kebijakan pemerintah.      

  •  Tempat Ruang Belajar
Letak ruang belajar menyatu dengan perpustakaan, akan menjadi media membaca dan menulis, menggambar, membuat pertanyaan sampai  mampu menyelesaikan dari pertanyaan-pertanyan yang ada.
      1.Metode Dan Teknis
Waktu yang kan  dijadwalkan dalam proses kegiatan diruang belajar, akan diatur oleh pengurus sanggar belajar bersama. Waktu-waktu itu akan disesuiakan dengan kesibukan masyarakat disekitar sanggar.
      2.Capaian
Disamping terjadinya interaksi positif diantara pengunjung disanggar, aktifitas belajar diruang belajar sanggar akan mencoba menggunakan sistem pengajaran yang lebih mengena, dari hal keterbatasan waktu, biaya dan kemampuan sumberdaya lainnya.
Namun yang utama adalah, masyarakat akan timbul rasa saling memiliki atas keberadaan sanggar belajar bersama tersebut dan mendapatkan banyak wawasan yang terjadi didalam maupun diluar lingkungannya.
  • Tempat  Diskusi
Letak diskusi akan berada di halaman ruang belajar, disamping tidak akan mengganggu suasana belajar juga kegiatan diskusi yang biasanya digunakan oleh para pemuda desa dan para orang tua akan lebih sedikit leluasa.
      1.Metode Dan Teknis
Waktu-waktu untuk melakukan diskusi tidak akan dibatasi oleh pengurus, namun agenda-agenda diskusi yang terencana, akan menjadi waktu tersendiri yang memang akan terjadwalkan dan dilaksanakan sebaikmungkin. Ini dilakukan dalam kegiatan diskusi formal atau resmi dan diskusi tidak resminya akan dikembalikan pada keinginan masyarakat sendiri, kapan dan berapa lama waktunya.
Diskusi akan diupayakan untuk membahas segala persoalan yang dianggap penting untuk didiskusikan. Dalam diskusi formal, pengurus juga memiliki hak bukan hanya mengatur waktu, namun juga narasumber dan tema diskusi menjadi bagian tugas kerjanya.

      2.Capaian
Pengunjung diskusi akan tahu banyak mengenai hal-hal yang disampaikan dalam perdiskusiannya. Menganalisa, mengkritisi dan mencari jalan solusi untuk dilakukannya sebuah proses Advokasi.


D. Jenis Materi Pelajaran Di Sanggar Belajar Bersama
Ada bebrapa pelajaran yang akan menjadi kosentrasi dalam aktifitas belajar bersama di sanggar belajar bersama.Yang kesemuanya akan mencoba untuk membangun daya kritis dan skil dan kepedulian terhadap segala persoalan dilingkungan sekitar sanggar dan di luar sanggar. Diantara pelajaran yang akan menjadi kosentrasi belajar bersama itu antara lain :
 
1.Bidang seni dan budaya
Sepanjang garis pantai Bengkulu, banyak terdapat keanekaragaman seni dan budaya yang dimiliki oleh masyrakatnya. Dengan kencang media Televisi yang selalu menyuguhkan budaya-budaya baru yang lebih megah dalam kulit, telah sedikit banyaknya mempengaruhi masyarakat untuk tidak perduli lagi akan keberadaan  seni dan kebudayaan asli mereka.
Melihat akan hal seperti itu, sanggar belajar bersama mencoba untuk membuat sebuah aktifitas-aktifitas langsung untuk memasyarakatkan kembali seni dan budaya  yang mereka miliki. Dan salah satu caranya adalah, membuat acara pentas-pentas seni budaya yang akan dijadwalkan langsung oleh pengurus sanggar belajar bersama. Sanggar belajar bersama juga akan menjadwalkan waktu kegiatan dimana anak-anak muda desa untuk mempelajarinya, karna pemudalah yang dalam waktu dekatnya akan menggantikan para orang tua dalam menjaga dan peran aktif atas keberlangsungan seni dan kebudayaan mereka.

2.Bidang  Lingkungan Hidup
Kegiatan-kegiatan sanggar belajar bersama yang menyangkut bidang lingkungan hidup tidak akan jauh dari hal-hal kepedulian terhadap persoalan lingkungan. Belajar melakukan pembibitan pohon, dan melakukan penanaman di lahan kritis. Dan pelajaran dalam bentuk pengetahuan tentang lingkungannya, sanggar belajar bersama akan menjadwalkan kegiatan-kegiatan diskusi lingkungan, saraseha, seminar dan lain sebagainya yang upayanya adalah untuk memberikan kesadaran masyrakat akan pentingnya lingkungan hidup  bagi mereka.



E. Kebutuhan Perangkat teknis

  •   Pengadaan sanggar
Pengadaan sanggar menjadi sangat penting untuk diadakan, karna sanggar inilah yang kedepannya menjadi salahsatu sentral kegiatan masyarakat dalam proses belajar.
Bisa dimulai dengan pembuatan sanggar dalam konsep awal dengan bentuk minimalis dan apa adanya, yang kemudian diharapkan akan menjadi stimulus masyarakat untuk membesarkannya sesuai dengan kebutuhan ruang dan kenyamanan.
  • Pengadaan Buku  perpustakaan
Pengadaan buku-buku yang digunakan untuk koleksi perpustakaan, dapat dilakukan dengan cara mengumpulkan dari masyarakat, sumbangan dari penerbit, yayasan-yayasan dan instansi lain yang tidak mengikat.

  • Pengadaan Atk (alat tulis kantor)
Alat tulis yang meliputi pulpen, spidol warna, buku untuk menggambar dan lain sebagainya, berfungsi sebagai alat atau media pelengkap dari proses belajar yang dilakukan di ruang belajar sanggar.
Pengadan bisa dilakukan sama dengan pengadan buku dan perawatannya juga akan diperlakukan sama oleh pengurus sanggar.

·                    Media Informasi
Media Informasi yang berbentuk secara fisiknya terbuat dari papan tulis putih, disamping mudah menghapusnya, juga mudah untuk menulisnya.
Media informasi ini akan memiliki peran sebagai tali yang kan menyambungkan segala kegiatan-kegiatan sanggar dan informasi diluar lainnya.
Media informasi bisa disebut MADING atau majalah dinding. Jika pengurus mampu memiliki dana yang bisa untuk berlangganan koran, maka tidak menutup kemungkinan pengurus akan membuat pengadaannya sesuai kemampuan sumberdaya yang dimiliki.









Senin, 01 Februari 2010

Mengenalkan Beny

Beny sahabat lama walaupun intensitas kami sangat jarang bertemu, namun dalam momentum-momentum yang penting, sedikit banyaknya telah bisa kami lakukan bersaman. Bengkulu adalah kota dimana Beny tinggal. Beny gemar dalam mendaki gunung, entah sudah berapa banyak gunung yang Beny mendakinya.
kini beny mempunyai bayi perempuan, dia menikahi adik kelasnya waktu menjadi mahasisiwa disalah satu perguruan tinggi Negri di Bengkulu.
Karakter Beny yang sangat aku kenal dan kusukai adalah, dia tipe pekerja yang kritis dan cerdas, improfisasinya terkadang tidak bisa ditebak dalam hal teknis.K emampuan membaca kondisi objektif tidak diaktualkan dalam wacana oleh Beny dan dia lebih menyenangi ketika olahan bentuk teknisnya sebagai jalan solusi dari pembenahan masalah. Terakhir Beny mengajakku kepantai bengkulu, sore hari, aku berkeyakinan ada syukuran kecil sepertinya dalam undangan beny, aku sempat teringat bahwa Beny telah lulus ujian PNS dengan murni di Padang,...hahaaa,..slamat beny akhirnya kau menjadi PNS juga,.
Dengan Firman kami menuju pantai panjang bengkulu, yang sore itu suasananya begitu ok deh. Sayangnya Zenzi tidak ikut.

Mengenalkan ayu Hema

Aku tidak jarang membuat repot ayu Hema, itu disaat ada sebuah pertemuan diluar kantor dan jaraknya lumayan jauh, aku pasti dijemputnya. Antar jemput lagi,..hahaa
Sepertinya Ayu hema cukup senang dengan kehadiranku di bengkulu dan dia cukup nyaman jika diajak untuk diskusi tentang apapun..

Mengenalkan Bng Supin

Bang Supin aku biasa memanggilnya, aku tidak ingin direpotkan dengan berapa selisih umur diantara kami, sehingga bisa saja merubah panggilanku padanya. Aku berkeyakinan panggilan bang ataupun mba bukan semata mata faktor dari selisih umur, namun yang paling utama adalah kenyamanan hati.
Bang Supin berasal dari Bengkulu Selatan, aktifitas kesehariannya sedikit banyak hampir sama denganku. Kemahirannya dalam mengkonsep dan membuat film documenter cukup baik.